Sejumlah biksu dari sejumlah negara merayakan hari suci Waisak di Candi Borobudur, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023) (Foto: KOMPAS)
MAGELANG,
PERSPECTIVESNEWS- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan selamat
memperingati hari raya Waisak bagi umat Buddha.
Perjalanan sejumlah biksu dari sejumlah negara menuju
Candi Borobudur di
Provinsi Jawa Tengah pun disampaikan Kepala Negara melalui unggahan di media
sosial resminya.
”Kepada saudara-saudaraku umat Buddha, selamat memperingati
Hari Raya Waisak. Semoga semua makhluk berbahagia,” kata Presiden Joko Widodo
melalui akun Instagram resminya seperti dikutip dari laman KOMPAS, Minggu
(4/6/2023).
Kepada saudara-saudaraku umat Buddha, selamat memperingati
hari raya Waisak. Semoga semua makhluk berbahagia.
Pada unggahannya, Kepala Negara menuturkan, sejumlah biksu
dari sejumlah negara berjalan kaki menempuh ribuan kilometer menuju Candi
Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.
”Para biksu ini melakukan ritual Tudhong dari Thailand,
Malaysia, Singapura, sampai ke Indonesia dan mendapatkan penerimaan yang hangat
dan ramah di sepanjang jalan,” ujar Presiden
Jokowi.
Biksu bersiap melakukan pradaksina saat perayaan Waisak 2567
BE/2023 di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023).
Pradaksina dilakukan dengan mengelilingi Candi Borobudur
sebanyak tiga kali sebagai salah satu wujud penghormatan untuk Sang Buddha.
Peringatan detik-detik Waisak pada pukul 10.41.19 WIB berlangsung khidmat di
tempat itu dengan dihadiri oleh umat Buddha dari sejumlah daerah dan negara.
Tema perayaan Waisak pada tahun ini adalah "Aktualisasikan Ajaran Buddha
Dharma di dalam Kehidupan Sehari-hari".
Dalam pesan Waisak 2567 TB/2023, Ketua Umum Dewan Pengurus
Pusat Sangha
Agung Indonesia Bhikkhu Khemacaro Mahathera menuturkan, Buddha
mengajarkan praktik cinta kasih dan kasih sayang.
Buddha juga mengajarkan perasaan senang melihat kebahagiaan
orang lain, serta keseimbangan batin yang dikembangkan ke segala penjuru dan
kepada semua makhluk secara luas, luhur, tanpa batas, tanpa permusuhan, dan
tanpa niat buruk.
Siswa Buddha hendaknya mengembangkan keharmonisan dalam
diri, keharmonisan dalam keluarga, dan keharmonisan dalam bermasyarakat.
”Setelah keharmonisan dalam diri sendiri dan keluarga
dikembangkan, kita perlu mengembangkan keharmonisan dalam bermasyarakat,” kata
Khemacaro.
Keharmonisan dalam bermasyarakat, menurut Khemacaro, dapat
dicapai dengan mengembangkan Tri-Kerukunan Umat Beragama sebagai wujud
toleransi dalam beragama.
”Kerukunan dalam internal umat beragama, kerukunan di antara
umat beragama, serta kerukunan antara umat beragama dan pemerintah adalah
perwujudan kebersamaan dalam perbedaan yang merupakan implementasi nyata dari
semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika,”
ujarnya.
Para biksu dan umat Buddha melaksanakan peringatan hari
Waisak 2567 di Prasadha Jinarakkhita, Jakarta, Minggu (4/6/2023). Doa
dilantunkan dalam bahasa Kawi diiringi gamelan selonding.
Harmonis dalam kemajemukan yang diajarkan Buddha mengarah
pada pencapaian damai dalam diri, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan
damai dalam bernegara. Keharmonisan dalam bermasyarakat sangat penting dalam
mewujudkan negara yang damai. Negara yang damai akan menunjang pada terwujudnya
masyarakat yang sejahtera. ”Hal ini selaras dengan program pemerintah dewasa
ini, untuk mewujudkan pelaksanaan moderasi beragama,” kata Khemacaro.
Khemacaro pun mengajak seluruh umat Buddha bersama
mewujudkan keharmonisan dalam bermasyarakat demi terwujudnya negara yang damai
tersebut.
”Hidup harmonis dengan tanpa permusuhan, tanpa kekerasan,
tanpa menyakiti, dan tanpa perselisihan. Serta menyadari bahwa sesungguhnya
kita semua bersaudara, kita pada hakikatnya satu, kita Indonesia, kita
Pancasila,” ujarnya.
Hidup harmonis dengan tanpa permusuhan, tanpa kekerasan,
tanpa menyakiti, dan tanpa perselisihan. Serta menyadari bahwa sesungguhnya
kita semua bersaudara, kita pada hakikatnya satu, kita Indonesia, kita
Pancasila.
Ajakan mengaktualisasikan ajaran Buddha Dharma di dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
serta perdamaian bangsa, pun menjadi materi yang diunggah akun Instagram resmi
Sekretariat Wakil Presiden.
Ucapan selamat memperingati hari trisuci Waisak
2567 BE (Buddhist Era) pun disampaikan bagi seluruh umat Buddha di
Tanah Air. (KOMPAS/*)