Perspectives News

Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa Hadiri Peluncuran Buku Lila Cita Mabasa Bali


Ny. Ayu Kristi saat menghadiri seremonial peluncuran buku Lila Cita Mabasa Bali, Rabu (7/6/2023), di Kampus ISI Denpasar.  (Foto: Hum)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa menyambut baik diluncurkannya buku Lila Cita Mabasa Bali untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) oleh Penerbit Erlangga.

Ia menilai, hal ini merupakan komitmen dalam upaya mengedukasi generasi muda untuk tetap mengenal Bahasa Bali dengan baik.

Hal tersebut disampaikan Ny. Ayu Kristi saat menghadiri seremonial peluncuran buku Lila Cita Mabasa Bali yang juga dihadiri Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Ardhana Sukawati (Cok Ace), Rabu (7/6/2023), Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.

Tampak hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana.

"Bahasa Bali sebagai sebuah warisan budaya leluhur tentu harus terus mendapatkan perhatian. Saya rasa, dengan diluncurkannya buku Lila Cita Mabasa Bali ini, bisa kita jadikan langkah untuk mulai mengedukasi anak anak sejak dini agar tetap kenal dan mau menggunakan bahasa Bali," ujar Ny. Ayu Kristi.

Wagub Cok Ace mengapresiasi langkah yang dilakukan Penerbit Erlangga yang mau mengambil peran dalam upaya pelestarian Bahasa Daerah, tak terkecuali Bahasa Bali.

"Terima kasih Penerbit Erlangga yang telah mewujudkan komitmennya untuk ikut melestarikan bahasa daerah sebagai warisan leluhur. Tidak terkecuali Bahasa Bali. Hal ini, tentu akan bermanfaat agar anak cucu kita tetap kenal dengan kekayaan budayanya," ujar Cok Ace.

Dia juga menyatakan, Pemerintah Provinsi Bali terus mendorong usaha pelestarian Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali sebagai bahasa Ibu.

"Pemprov Bali akan terus berupaya melestarikan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali agar tidak punah, dengan cara terus melestarikan keberadaannya. Bahkan sebelum pandemi Covid-19, di tahun 2018 lalu Bapak Gubernur Bali telah menerbitkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali," kata Tjok Ace.

Sementara itu, Direktur Utama Penerbit Erlangga, Raja Daut Manahara menjelaskan, penerbitan Buku Lila Cita Mabasa Bali ini adalah wujud kepedulian terhadap eksistensi bahasa daerah di Indonesia.

"Kami berupaya agar anak anak kita tetap mau mengenal dan menggunakan bahasa daerahnya. Kali ini untuk Bahasa Bali, kita terbitkan untuk jenjang SD. Kita juga berharap kedepannya akan ada juga untuk yang jenjang SMP dan SMA," ungkapnya.

Raja Manahara juga mengajak para guru dan komponen masyarakat lainnya di Bali berkolaborasi untuk menulis. Ia mengaku, pihak Penerbit Erlangga siap untuk memberikan kesempatan agar hasil tulisan para guru dapat dibukukan.

"Penerbit Erlangga akan selalu menyambut tulisan Bapak Ibu. Kita siap untuk selalu berkolaborasi, demi tujuan mencerdaskan bangsa lewat literasi," pungkasnya.

Buku Lila Cita Mabasa Bali disusun mengacu pada Kurikulum Merdeka yang kini sedang gencar dicanangkan. Materi buku berisikan seputar pelajaran Bahasa Bali untuk siswa SD yang merujuk pada Capaian Pembelajaran Fase A.

Adapun tim penulis, terdiri dari para guru Bahasa Bali, yakni Ni Putu Karlina Dianti, I Gusti Bagus Weda Sanjaya, I Putu Agus Mahadiputra serta Ni Made Silvia Putrinawa.  (hum)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama