Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Koster meninjau karya batik pada PLUT UMKM Buleleng, Selasa (13/6/2023). (Foto: Humas Prov Bali)
BULELENG,
PERSPECTIVESNEWS- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)
Provinsi Bali Ny. Putri Koster meninjau Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) UMKM
Kabupaten Buleleng yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Singaraja, Selasa
(13/6/2023).
Dalam kunjungannya, Ny. Putri Koster didampingi Penjabat
Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana, Kadis PMD Dukcapil Provinsi Bali Putu Anom
Agustina dan Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) Buleleng Dewa Made Sudiarta.
Dalam peninjauan, Ny. Putri Koster memuji langkah Pj. Bupati
Lihadnyana yang berhasil membentuk wadah bagi upaya memajukan sektor UMKM
Kabupaten Buleleng.
Mengawali kunjungan di PLUT, Ny. Putri Koster melihat-lihat
beragam kerajinan khas Buleleng yang dipajang di etalase, mulai dari produk
makanan, tenun hingga handicraft.
Perempuan multi talenta ini nampak sangat tertarik dengan
produk UMKM yang dipamerkan seperti batik karya siswa SMKN 1 Sukasada dan
kerajinan berbahan sisik ikan buatan perajin Nyoman Adi Arnaya.
"Ini karya luar biasa dan sangat potensial untuk
dikembangkan. Segera urus hak cipta dan buat motif serta desain yang
mencerminkan ciri khas Buleleng," ujarnya.
Jika terus dilatih, ia yakin para siswa akan mampu
menghasilkan karya yang lebih berkualitas dan suatu ketika Buleleng akan
dikenal dengan karya batik. Selain batik, Ketua TP PKK Provinsi Bali ini juga
tertarik dengan produk kerajinan berbahan sirip ikan.
"Kalau jenis kulit yang lain sudah biasa, ini sangat
unik karena berbahan sisik ikan. Sempurnakan teknik pewarnaan dan
pengawetannya. Ciptakan brand sendiri, jangan biarkan diambil pengusaha,"
cetusnya.
Hanya saja, belum banyak produk yang bisa ditampilkan karena
perajin sisik ikan baru berupaya bangkit dari keterpurukan akibat pandemi
Covid-19.
Untuk itu, Ny. Putri Koster berpesan agar pelaku UMKM
mempersiapkan produknya secara matang sebelum ditawarkan ke pasar.
"Persiapkan produk sebaik mungkin dan ketika dilepas
harus yakin bisa memenuhi kebutuhan pasar," pesannya.
Selain melakukan peninjauan, Ny. Putri Koster juga bertatap
muka dengan pelaku UMKM yang terhimpun dalam PLUT Kabupaten Buleleng.
Menyemangati para perajin, ia mengibaratkan UMKM sebagai pelita di tengah
kegelapan.
"Di tengah situasi pandemi, UMKM mampu tetap bertahan
dan menjadi pelita kecil di dalam kegelapan," sebutnya.
Hal itu pula yang memotivasinya memfasilitasi pelaku UMKM
untuk menggelar pameran bertajuk IKM Bali Bangkit yang masih berlangsung hingga
saat ini. "Bapak Gubernur mendukung dengan memberi tempat di Taman Budaya
dan kami bergerak sehingga bisa bertahan," tuturnya.
Terbukti mampu bertahan di tengah situasi pandemi, ia
mengajak seluruh komponen untuk merawat dan memperkuat keberadaan UMKM.
"Kita perlu melakukan upaya penguatan dari hulu hingga
hilir sehingga keberadaan UMKM mampu memberikan kesejahteraan masyarakat,"
ucapnya.
Pada bagian lain, Ny. Putri Koster kembali menyinggung
pentingnya upaya menyeimbangkan upaya pengembangan dan pelestarian. Ia lantas
mencontohkan upaya pengembangan yang kerap kali menjadi bumerang seperti
ancaman terhadap tenun endek dan songket.
"Karena booming, endek banyak diproduksi di luar daerah
dan dipasarkan di di Bali. Sementara motif songket, banyak diaplikasikan pada
kain bordir. Itu merusak upaya kita melestarikan tenun tradisional warisan
leluhur dan menjadi kebanggaan secara turun temurun," bebernya.
Kasus terbaru, tenun gringsing yang booming karena digunakan
delegasi G20, belakangan juga mulai dijiplak. Menurutnya hal ini tak boleh
dibiarkan dan semua pihak diharapkan punya tanggung jawab untuk melestarikan
keberadaan kain tenun tradisional kebanggaan masyarakat Bali. (hum)