Sekda Dewa Indra menghadiri pertemuan manajemen pengelola FKRTL Wilayah Provinsi Bali, di salah satu hotel di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat (16/6/2023). (Foto: Humas Prov Bali)
BADUNG,
PERSPECTIVESNEWS- Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mendorong
BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan agar mampu memenuhi
harapan masyarakat.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Pertemuan
Manajemen Pengelola Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) Wilayah
Provinsi Bali yang berlangsung di Ballroom Swiss-Belhotel RainForest Kuta,
Kabupaten Badung, Jumat (16/6/2023).
Diinformasikan, tingkat kepesertaan masyarakat Bali pada
program BPJS Kesehatan terbilang sangat tinggi yaitu telah mencapai 99,2
persen.
“Karena capaian ini, Bali memperoleh penghargaan Universal
Health Coverage (UHC) program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” cetusnya.
Menurut dia, selain antusiasme masyarakat dalam kepesertaan
mandiri, Pemprov Bali dan Kabupaten/Kota juga memberi dukungan optimal dalam
mendukung sharing pembiayaan bagi sejumlah kelompok penerima manfaat.
“Secara kuantitas, tingkat kepesertaan BPJS Kesehatan di
Daerah Bali sudah sangat tinggi,” katanya.
Ditambahkan, tingginya tingkat kepesertaan ini harus bisa
diimbangi dengan upaya peningkatan kualitas layanan. Pasalnya, hingga saat ini
masih cukup banyak keluhan dari masyarakat terkait dengan kualitas layanan BPJS
Kesehatan.
“Banyak yang masih dikeluhkan masyarakat dalam layanan BPJS,
bahkan ada yang berkaitan dengan moral
hazard,” tambahnya.
Jika tidak disikapi, ia khawatir hal ini akan berpengaruh
pada menurunnya tingkat kepesertaan BPJS. Untuk itu, ia ingin ada upaya
komprehensif dari hulu hingga hilir dalam tata laksana pelayanan BPJS
Kesehatan.
“Masyarakat sebagai penerima manfaat harus memperoleh
layanan yang baik di setiap jenjang fasilitas kesehatan,” tandasnya.
Deputi Direksi BPJS Wilayah Bali Nusra Elfaneti menyampaikan
hal senada dengan Sekda Dewa Indra.
Menurut dia, tingginya kepesertaan masyarakat Bali dalam
program BPJS Kesehatan harus bisa diimbangi dengan peningkatan kualitas
layanan.
Elfaneti tak menampik, saat ini banyak rumor yang beredar di
tengah masyarakat terkait dengan layanan di fasilitas kesehatan.
“Ada yang menyebut kalau pasien BPJS sulit memperoleh kamar,
sementara untuk pasien umum lebih mudah. Keluhan lainnya adalah pembatasan
waktu rawat inap bagi pasien BPJS. Hal-hal seperti ini harus kita sikapi,”
ungkapnya.
Keluhan masyarakat menjadi perhatian serius jajarannya dan
pertemuan manajemen pengelola FKRTL Wilayah Provinsi Bali merupakan salah satu
bukti komitmen BPJS dalam meningkatkan kualitas layanan. “Prinsipnya, kami
ingin memberikan pelayanan yang cepat, mudah dan setara bagi pasien BPJS,”
pungkasnya.
Untuk memotivasi Faskes dalam peningkatan pelayanan, BPJS
Kesehatan menggelar program Faskes Award 2023.
Dalam program ini, BPJS memberikan penghargaan bagi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Rumah Sakit (RS) yang
berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta Jaminan Kesehatan
Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
(hum)