DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Tim Sepak Bola Porsenijar Denpasar keluar sebagai juara Porsenijar Bali setelah menang dramatis atas Badung dengan skor tipis 3-2 di Stadion Ngurah Rai Denpasar.
Badung terlebih dahulu unggul melalui gol Komang Nathan pada menit ke-21. Tak lama kemudian atau tepatnya menit ke-28 Denpasar menyamakan kedudukan melalui pemain belakang, Komang Indra.
Setelah berhasil menyamakan kedudukan, Denpasar terus melancarkan penetrasi ke sektor pertahanan Badung. Alhasil pada menit ke-37, I Ketut Ukir Candra menggandakan keunggulan Denpasar menjadi 2-1 yang bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, kedua kesebelasan langsung tancap gas. Sejumlah peluang berhasil diciptakan Denpasar dan Badung. Menit ke-78, I Kadek Riska Mahendra yang berdiri bebas memanfaatkan kelengahan lini belakang Badung berhasil menyarangkan bola ke gawang I Kadek Riski membuat Denpasar memperjauh skor menjadi 3-1 untuk Denpasar.
Tak disangka-sangka, Badung tak patah arang, skuad asuhan Gede Eka Milantara ini langsung menyerang usai kebobolan berbuah gol, lagi-lagi Komang Nathan mencetak gol keduanya dalam pertandingan ini dengan sontekannya kembali memperkecil kedudukan menjadi 2-3, pada ment ke-79.
Sementara itu Gianyar berhasil bertengger di peringkat ketiga setelah meraih kemenangan atas Tabanan dengan skor tipis 2-1.
Usai memastikan gelar juara dalam Porsenijar Bali 2023, Pelatih Kepala Denpasar, Asep Tri Wahono mengaku puas dengan kerja keras dan semangat juang skuad asuhannya sekaligus menuntaskan tugas pertamanya dengan apik membawa Denpasar juara.
Dia tak menampik bahwa selama pertandingan berlangsung diliputi ketegangan sembari memberikan instruksi kepada pemain dari pinggir lapangan. Apalagi dibumbui dengan rivalitas tinggi di atas lapangan antara Denpasar dan Badung.
"Ya tegang, ini pengalaman pertama saya dikasih tugas, tapi senang semua kerja keras, adik-adik memiliki motivasi yang sangat tinggi, sudah di final jadi memang ini target kami, ya tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri, apalagi dengan Badung selalui rivalitas tapi tetap dalam ranah sportivitas," kata Asep.
Asep menjelaskan, persiapan Tim Sepak Bola Porsenijar Denpasar kali ini berlangsung selama 2 bulan. Itu sudah dirasa cukup. "Persiapan hampir dua bulan pertemuannya seminggu dua kali, ada sekitar 12 kali pertemuan," ujarnya.
Asep pun memberikan evaluasi kepada tim besutannya bahwa masih ada kekurangan atau celah seperti terlambat mengambil keputusan sehingga bisa dimanfaatkan tim lawan untuk mencetak gol. "Beberapa kesalahan seperti gol kedua, masih ada beberapa kesalahan lebih ke pengambilan keputusan lambat, tapi kerja keras saya apresiasi," tutupnya. (djo)