Perspectives News

Buka BBTF 2023, Gubernur Koster: Hulunya Pariwisata Bali adalah Budaya

Gubernur Bali Wayan Koster saat membuka Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2023 di Westin Nusa Dua, Badung, Sabtu (16/6/2023) (FOTO: Humas Pemprov Bali)

BADUNG, PERSPECTIVESNEWS - Gubernur Bali, Wayan Koster secara resmi membuka Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2023 di Westin Nusa Dua, Badung pada, Jumat (Sukra Pon, Kulantir) 16 Juni 2023 bersama Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kemenparekraf RI, Vinsensius Jemadu serta Ketua BBTF, Putu Winastra.

Gubernur Koster menegaskan Indonesia baru pulih dari pandemi Covid- 19 yang berlangsung selama dua tahun lebih hingga membuat pariwisata Bali terpuruk.

Bersyukur, lanjut Gubernur Koster, berkat kerja ekstra keras semua pihak, pandemi Covid-19 bisa dikelola dengan baik, dan Bali merupakan provinsi di Indonesia terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19 setelah vaksinasi Covid-19 di Bali menjadi paling cepat dengan mencapai angka tertinggi.

“Kerja ekstra keras ini telah membawa hasil, dimana masyarakat dunia kembali memberikan kepercayaan kepada Bali sebagai Pulau Dewata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi. Itulah sebabnya mulai 7 Maret 2022, saya memberlakukan wisatawan mancanegara masuk Bali tanpa karantina, sehingga pariwisata Bali secara perlahan mulai pulih,” ucap Gubernur Koster.

Gubernur menyebut pada Januari 2022 wisman ke Bali hanya 500 orang, Februari naik ke angka 700 orang, dan begitu diberlakukan kebijakan tanpa karantina, tercatat pada April sampai akhir 2022 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali sudah mencapai lebih dari 2 juta orang.

Dikatakan Gubernur Koster, pariwisata Bali memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian. Lebih dari 54 persen perekonomian Bali, lanjutnya, bergantung dari pariwisata. Oleh karena itu, pemulihan pariwisata berdampak langsung terhadap pemulihan ekonomi Bali.

Pada tahun 2020 ketika pariwisata Bali mengalami keterpurukan, perekonomian Bali juga ikut terpuruk di angka minus 9,31 persen atau paling rendah dalam sejarah di Bali dan paling rendah di Indonesia, karena baru pertama kali dunia mengalami Pandemi Covid-19.

Sejalan membaiknya pandemi Covid-19, tahun 2021 ekonomi Bali mulai membaik menjadi minus 2,47 persen, selanjutnya tahun 2022 berada di angka positif 4,84 persen (Year on Year) pada bulan Desember 2022. Kemudian tahun 2023 triwulan I, sudah mengalami lompatan dengan tumbuh 6,04 persen atau sudah tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional,” tuturnya.

Atas pertumbuhan ekonomi Bali yang sudah tinggi ini, maka sudah waktunya Bali melakukan suatu gerakan percepatan pemulihan pariwisata. Dirinya mendorong pembangunan pariwisata di Bali agar diselenggarakan sesuai Perda Bali Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali dan Peraturan Gubernur Provinsi Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali, supaya pariwisata Bali berkualitas dan bermartabat dengan betul-betul menjaga budaya Bali melalui tata kelola yang baik. Sehingga hal ini semua harus menjadi komitmen bersama.

Karena itulah, lanjut gubernur, dirinya mengajak terus pemangku kepentingan pariwisata agar bergerak serentak secara bersama-sama mewujudkan pariwisata berbasis budaya, berkualitas, dan bermartabat. “Kita harus bersama-sama menjaga alam, manusia, dan kebudayaan Bali agar tetap lestari serta tetap menjadi daya tarik utama wisatawan dunia,” ujar Wayan Koster.

Untuk menjaga kualitas pariwisata Bali, gubernur gencar memberlakukan pengetatan terhadap perilaku wisatawan yang tidak  baik di Bali. “Ingat Bali jangan dirusak oleh perilaku-perilaku yang tidak sopan, karena Bali harus dibangkitkan dengan budaya yang kuat, kearifan lokalnya yang terjaga melalui ekosistem kehidupan yang baik,” imbuh pemimpin nomor satu di Pemprov Bali ini disambut tepuk tangan.

Dikatakan, pembangunan infrastruktur juga tengah gencar dilakukan untuk pariwisata. Pembangunan infrastruktur ini penting, karena Bali sangat tertinggal di bidang infrastruktur dibandingkan Singapura, Thailand dan Malaysia.

“Infrastruktur yang gencar saya bangun bertujuan agar Bali berdaya saing hingga mampu memenangkan persaingan global, khususnya di sektor pariwisata,” kata mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini. (zil)

Post a Comment

Previous Post Next Post