Perspectives News

Anak Umur 6 Tahun di Buleleng Meninggal setelah Digigit Anjing Diduga Rabies

Foto ilustrasi bahaya anjing rabies dan jika digigit anjing seperti ini hendaknya segera diperiksa ke dokter atau rumah sakit.  (FOTO: medialampung.com)

BULELENG, PERSPECTIVESNEWS – Hati-hati jika ada keluarga digigit anjing segera periksakan ke dokter atau rumah sakit. Di Singaraja, seorang anak perempuan berumur 6 tahun meninggal dunia setelah sebulan sebelumnya digigit anjing diduga rabies.

Anak perempuan berinisial KRA meninggal dunia dengan diagnosa mengalami suspect rabies. Dalam riwayat mediknya sebulan lalu ia digigit anjing peliharaannya sendiri pada lengan kiri. Luka bekas gigitan tidak serius hanya berupa goresan. KRA sebelum mendapat penanganan  menunjukkan gejala yang mengarah pada suspect rabies.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr Sucipto menyayangkan adanya korban meninggal lagi akibat rabies. Padahal dengan seluruh perangkat dan jaringan yang dimiliki, pemerintah sudah memberikan imbaun serta informasi massif agar masyarakat memahami dan menghindari rabies dengan cara yang benar.

"Diskes dengan jajaran kesehatan hingga tingkat puskesmas sudah menyiapkan vaksinasi di semua rabies center. Kenapa masyarakat masih mengabaikan bahaya rabies itu, ini terlalu meremehkan gigitan anjing sehingga terjadi kasus ini," keluh dr Sucipto, Selasa (13/6/2023).

Semestinya, sambungnya, tidak terjadi lagi kematian karena mereka tidak perhatian terhadap anak yang digigit anjing itu dan hanya dilakukan cuci dengan air mengalir dan dengan sabun, tapi tidak datang ke tempat pelayanan kesehatan yang sudah disiapkan.

Sucipto menegaskan dalam langkah-langkah melakukan pengurangan risiko akibat rabies diperlukan adanya saling memberikan dukungan terutama terhadap masyarakat untuk mampu memahami langkah awal sehingga tidak menyebabkan kematian.

“Melihat dari kasus ini tentu masyarakat abai selalu meremehkan juga, apalagi pada anak kecil. Jadi kami berharap masyarakat semua aware dengan rabies ini dan kasusnya tahun lalu banyak sekali. Nah sekarang sudah kita antisipasi dengan menyiapkan vaksinnya ini juga masih terjadi itu sangat sangat kami sayangkan. Memang kasus gigitan anjing juga belakangnya ada peningkatan makanya ini yang kami khawatir sekali,” imbuhnya.

Terkait KRA, dengan gejala rabies, sebelumnya dibawa ke RSUD Tangguwisia kemudian dirujuk ke RSUD Kabupaten Buleleng. Pasien datang diantar orangtuanya dengan keluhan tidak bisa minum air, nyeri saat menelan, gelisah dan takut angin, Senin 12 Juni 2023.

Pada minggu malam sekitar pukul 20.00 Wita kondisi pasien melemah, gelisah, pandangan kosong disertai panas, berkeringat dan halusinasi. “Pukul 20.20 Wita pasien dinyatakan meninggal dunia dengan penyebab langsung gagal napas, dengan penyebab dasar encephalitis rabies, yang ditandatangani oleh dokter Yanti Irma,” kata dr Sucipto. (red)

 

Post a Comment

Previous Post Next Post