Perspectives News

Rembug Stunting Tingkat Kabupaten, Komitmen Bersama Percepat Penurunan Stunting

 

Wabup Ipat membubuhkan tanda tangan bersama mitra sebagai wujud komitmen bersama mempercepat penurunan stunting, di Kantor Bupati Jembrana, Selasa (16/5/2023). (Foto: Hum) 

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Untuk menyelaraskan program kegiatan pemerintah dalam upaya penurunan angka stunting dilaksanakan ‘Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten dan Penandatanganan Komitmen Bersama Mendukung Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Jembrana Tahun 2023.

Rembuk berlangsung Selasa (16/5/2023), di Aula Ruang Rapat Lantai II Jimbarwana Kantor Bupati Jembrana.

Rembuk stunting dilaksanakan dengan tujuan penyelarasan dan penyusunan program kegiatan percepatan penurunan stunting antar sektor di Kabupaten Jembrana diikuti oleh 130 orang dari Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Mitra Kerja TPPS Kabupaten Jembrana dengan materi diskusi Analisis Situasi dan Prevalansi Stunting dan Rencana Aksi Daerah dalam Percepatan Penurunan Stunting.

Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Khrisna (Ipat) selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Jembrana dalam sambutannya mengatakan, penanganan stunting tidak dapat dilakukan dengan instan namun melalui sebuah proses panjang dengan langkah awal melalui sosialisasi.

"Untuk upaya penurunan stunting, langkah awal yang dapat kita ambil adalah dengan melakukan sosialisasi dengan menanamkan konsep keluarga berkualitas. Keluarga berkualitas itu adalah keluarga sehat, berpendidikan dan berkecukupan, itu yang harus kita wujudkan sehingga dapat menghasilkan generasi yang berkualitas," jelasnya.

Menurut Ipat, Rembuk Stunting merupakan satu langkah yang sangat penting dilaksanakan dengan harapan dapat tercipta komitmen bersama seluruh perangkat pimpinan daerah dari kabupaten hingga tingkat desa/kelurahan untuk intervensi percepatan penurunan stunting.

"Saya minta intervensi tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan dan Keluarga Berencana saja, namun juga diharapkan peran desa dan kelurahan. Semua sektor harus bersatu-padu wujudkan komitmen bersama penurunan stuntung sehingga bisa tercapai target prevalensi stunting Bali yaitu 6,15 % tahun 2024," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PPPA PPKB Kabupaten Jembrana Ni Kade Ari Sugianti selaku Sekretaris Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Jembrana menjelaskan, stunting sangat penting untuk menjadi perhatian kita semua, karena stunting sangat berpengaruh terhadap kualitas generasi emas Jembrana.

"Kami telah membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 245 tim, masing-masing tim terdiri dari 3 orang yaitu dari unsur Tenaga Kesehatan, Kader KB dan Kader PKK Desa/Kelurahan semoga dapat mempercepat pencegahan dan menurunkan prevalensi stunting sehingga masyarakat Jembrana melahirkan generasi yang berkualitas dan bahagia ke depan," pungkasnya.

Turut hadir, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, dr. Ni Luh Gede Sukardiasih., M.For., MARS, Camat se Kabupaten Jembrana selaku Ketua TPPS Kecamatan, para Kepala OPD terkait, Perbekel/Lurah se-Kabupaten Jembrana dan Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Jembrana. (hum/utu)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama