IGB Arya Candra Palasara selaku Sekretaris Panpel Sirnas Bulutangkis B kewalahan lantaran jumlah pebulutangkis yang mendaftarkan diri mencapai 800 atlet, padahal kuotanya 700 atlet. (FOTO: koy) |
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Jumlah pebulutangkis yang mendaftarkan diri sebagai peserta Sikuit Nasional (Sirnas) Bulutangkis B sudah mencapai 800 atlet dari seluruh Indonesia. Event ini bakal dihajat pada 8-13 Mei 2023 di GOR Liga Bali Arena, dan GOR Bulutangkis Udayana Denpasar.
Sekretaris Panitia Pelaksana Sirnas B IGB Arya Candra Palasara saat mendampingi Ketua Panpel Candra Kusuma di Denpasar, mengatakan, meskipun sebanyak 800 pebulutangkis yang mendaftar, namun tidak bisa semuanya turun karena setiap kategori yang dipertandingkan telah dibatasi jumlahnya.
“Ya, kalau total peserta bulutangkis yang nantinya turun di Sirnas B sekitar 700 pebulutangkis dan setiap kategori dan nomornya masing-masing sudah ditentukan sendiri jumlah pesertanya,” tutur pria yang akrab disapa Tu Gus itu diamini Candra Kusuma, Rabu (26/4/2023).
Mengenai kelebihan sebanyak 100 peserta, menurut Tu Gus menjelaskan bahwa ke-100 pebulutangkis tersebut masuk dalam daftar tunggu atau waiting list. Artinya, lanjut dia, jika nantinya ada peserta yang mundur atau tak jadi ikut bertanding meski namanya sudah masuk, maka akan digantikan oleh pebulutangkis di waiting list dan sesuai dengan nomor urutnya.
Tu Gus mengatakan, masing-masing kategori pun untuk waiting list dibatasi hanya 20 pebulutangkis. Jadi jika ada waiting list di salah satu nomor atau kategori yang jumlahnya sudah 20 pebulutangkis, lebih baik daerah tak mendaftarkan lai karena sudah pasti tidak bisa bertanding.
“Kalau kategori dan nomor yang dipertandingkan yakni Tunggal Usia Dini Putra dan Putri, Tunggal Anak-anak Putra dan Putri, Ganda Anak-anak Putra dan putri, Tunggal Pemula Putra dan Putri serta Ganda Pemula Putra dan Putri,” tegas Tu Gus.
Di lain pihak, Candra Kusuma menambahkan, pendaftaran akan ditutup pada hari Jumat tanggal 28 April 2023, dan drawing atau undian akan digelar di Jakarta pada 2 Mei 2023.
“Semua urusan teknis dan nonteknis ditangani di pusat termasuk beberapa perangkat pertandingan secara teknis juga dari Jakarta. Contoh untuk referee dari Jakarta dan beberapa wasit dari Bali,” tutup Candra Kusuma. (djo)