BPBD Karangasem saat melaksanakan simulasi mandiri erupsi gunung api (Gunung Agung) kolaborasi dengan Yayasan BAWA, Rabu (26/4/2023)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Badan Pananggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali bersama BPBD Kabupaten dan Kota se-Bali melaksanakan simulasi kesiapsiagaan menghadapi bencana secara serentak di kantor masing-masing, tepat pukul 10.00 Wita, Rabu (26/4/2023).Simulasi kesiapsiagaan ini dilakukan dengan membunyikan sirine, alarm, kentongan sebagai penanda adanya peringatan dini karena adanya bencana.
Menyambut HKB Tahun 2023 BPBD Provinsi Bali sudah melaksanakan beberapa kegiatan terkait seperti Bimbingan Teknis Penilaian Ketangguhan Desa/Kelurahan 2021 (Bimtek PKD 2021) pada Senin (10/4/2023) yang dilakukan secara hybrid dengan melibatkan BPBD Kabupaten/Kota.
Review Dokumen Strategi Percepatan Destana yang Mempertimbangkan Isu Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) dan Adaptasi Perubahan Iklim (API) di Provinsi Bali pada Jumat (14/4/2023) melibatkan unsur terkait seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Bali, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bali, serta Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali.
Selain kegiatan yang telah dilaksanakan, ada pula kegiatan yang direncanakan salah satunya adalah Rapat Kordinasi Daerah (Rakorda) 2023 yang melibatkan seluruh BPBD Kota/Kabupaten di Provinsi Bali dan Forum Pengurangan Risiko Bencana.
Pelaksanaan penyalaan sirine serta alat penanda ada bencana secara serentak itu merupakan bagian dari pelaksanaan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang selalu digelar setiap tahun di tanggal 26 April, setiap pukul 10 pagi.
Tahun ini mengambil tema “Tingkatkan Katangguhan Desa, Kurangi Risiko Bencana”, dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan bencana seluruh lapisan masyarakat di masa pandemi Covid-19, menuju desa tangguh bencana.
Dengan tema tersebut diharapkan dapat mengedukasi seluruh lapisan masyarakat sehingga dapat meningkatkan ketangguhan keluarga. Tentunya, serta berkontribusi dalam pencegahan Covid-19, di Indonesia dengan tetap memperhatikan aspek potensi ancaman bencana lainnya.
Sekretaris Daerah yang juga Kepala BPBD Provins Bali Ex Officio Dewa Made Indra mengimbau agar simulasi kebencanaan ini tidak hanya dilakukan dikalangan kantor BPBD saja, tetapi juga seluruh instansi dan organisasi di Bali. Juga berharap seluruh instansi dan lembaga atau organisasi juga membentuk tim tanggap darurat, menyiapkan sarana prasara kedaruratan serta melaksanakan latihan-latihan kebencanaan secara rutin di tempatnya masing-masing.
Selain itu, Sekda Povinsi Bali juga mengimbau dalam surat edarannya ke seluruh instansi, lembaga pemerintah, lembaga non pemerintahan, kantor media, LSM, organisasi masyarakat, perguruan tinggi, sekolah-sekolah di seluruh kabupaten/kota se-Bali, untuk mengunduh aplikasi InaRisk Personal di telepon genggam masing-masing. Aplikasi ini penting untuk diunduh guna mengetahui informasi ancaman bencana di lokasi masing-masing dan mengikuti rekomendasi cara mengurangi risiko bencananya.
Kepala Pelaksana BPBD Provins Bali I Made Rentin menjelaskan, hal ini dalam rangka mengedukasi dan mengajak masyarakat melalui siaran radio mengenalkan suara sirine peringatan dini kebencanaan agar masyarakat tanggap dan siap siaga. Dan himbauan ini sudah dilaksanakan oleh siaran radio di Bali, serentak.
Telah dilaksanakan simulasi horizontal gempa bumi dan tsunami di kawasan ITDC The Nusa Dua yang diikuti oleh seluruh Tenant serta desa yang berdampingan dengan kawasan ITDC. Kegiatan ditandai dengan pembunyian sirine peringatan dini tsunami di command center, selanjutnya sesuai dengan SOP yang ada seluruh pelaku melaksanakan simulasi horizontal dan dilaksanakan evaluasi bersama. (lan)