Perspectives News

Wawali Arya Wibawa: Pemimpin Harus Berani Memulai dari Langkah Kecil untuk Mencapai Perubahan Besar

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Sebagai salah satu tokoh milenial, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa didapuk menjadi narasumber Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Dasar (LKMM TD) BEM Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Warmadewa, di kampus setempat, Sabtu (11/3/2023)

 Dengan materi bertajuk “Kota Kreatif Berwawasan Budaya Menuju Denpasar Maju”, di hadapan peserta termasuk Wakil Dekan III FISIP, Dewa Ketut Suryawan, Wawali Arya Wibawa menekankan bahwa seorang pemimpin adalah orang yang berani memulai dan mengambil langkah kecil untuk mencapai perubahan besar.

Berbagai program disampaikan Arya Wibawa. Mulai dari perkembangan revolusi industri dari masa ke masa, visi dan misi pembangunan Kota Denpasar.

Selanjutnya ada pula tantangan yang harus dihadapi Kota Denpasar pascapandemi Covid-19. Tantangan dan isu mengenai sampah, menjadi perbincangan hangat di tengah diskusi antara Arya Wibawa dan para peserta.

Arya Wibawa menjelaskan, setiap insan memiliki peluang yang sama untuk menjadi pemimpin. Di mana peluang dari generasi milenial dan generasi Z, sangat terbuka lebar untuk menjadi pemimpin di masa sekarang.

“Jadi bukan tidak mungkin, siapa saja memiliki peluang yang sama untuk menjadi pemimpin,” jelasnya.

Arya Wibawa mencontohkan bahwa menjadi pemimpin tidak hanya pejabat publik atau kepala daerah semata. Namun secara luas kepemimpinan mampu dijumpai di berbagai sektor kehidupan.

“Adik-adik mahasiswa yang ingin memimpin, mulailah dari langkah-langkah kecil untuk mencapai sesuatu yang besar, misal dengan memimpin komunitas untuk peduli lingkungan, membuat usaha kreatif dan organisasi,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Arya Wibawa juga mengajak mahasiswa yang menjadi peserta LKMM TD ini untuk berkolaborasi dengan Pemkot Denpasar menghadapi tantangan permasalahan sampah.

“Kita di Kota Denpasar dalam menghadapi tantangan sampah telah membangun 3 TPST untuk mengolah sampah. Namun peran para mahasiswa sebagai agent of change sangat dibutuhkan untuk membantu mensosialisasikan kepada masyarakat, permasalahan sampah adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya dengan penuh semangat.

Menurut Arya Wibawa, kunci seorang pemimpin itu adalah berani memulai. Sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai dengan maksimal. Bahkan pihaknya mengutip satu motivasi Bung Karno.

“Bung Karno pernah mengatakan, marilah kita berani nyrempet-nyrempet bahaya, berani ber-Vivere Pericoloso, asal jangan kita Vivere Pericoloso kepada Tuhan! Hiduplah ber-Vivere Pericoloso di atas jalan yang dikehendaki oleh Tuhan dan di ridhoi oleh Tuhan,” ujarnya. (zil)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama