DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS– Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster kembali menyosialisasikan kebijakan dan program kerja Pemerintah Provinsi Bali melalui Dialog interaktif BAHTERA, Bahagia dan Sejahtera di TVRI Bali, Rabu (15/3/2023).
“PKK itu adalah partnernya pemerintah, jadi visinya PKK itu ada di dalam visinya Pemerintah Provinsi Bali,” ungkap Bunda Putri.
Oleh karena itulah PKK hadir untuk menyampaikan apa yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Bali khususnya hingga tahun ke-4 Pemerintahan Koster-Ace kepada masyarakat Bali.
Mengusung tema 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru ‘Pariwisata Budaya, Berkualitas dan Bermartabat’, Bunda Putri turut mengajak dua orang Staf Ahli Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali Bidang Pariwisata untuk menyampaikan upaya Pemerintah Provinsi Bali dalam mengembangkan Pariwisata Budaya di Bali yang berkualitas dan bermartabat, antara lain: I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, SE., M.B.A serta Dr. I Ketut Jaman, SS., M.Si.
Walaupun telah dikenal melalui pariwisata budayanya namun sosialisasi pariwisata Bali harus tetap dilaksanakan.
“Karena setiap era itu pasti saja kalau kita tidak jaga, tidak kita awasi dengan baik akan ada hal-hal kecil yang keluar dari koridor yang tanpa kita sadari akan menggerus situasinya termasuk pariwisata,” ungkap Bunda Putri.
Menurut Bunda Putri, Bali sudah sangat terkenal dengan tradisi, seni dan budayanya sehingga pengembangan pariwisata Bali pun selalu mengacu pada pariwisata budaya.
Pariwisata dan budaya di Bali harus berjalan dengan seimbang dan harmonis, tidak berjalan sendiri-sendiri sehingga akan saling mendukung dan mensejahterakan masyarakat Bali.
Bunda Putri menyampaikan bahwa Budaya sebagai inti Pariwisata Bali harus selalu dijaga dan dilestarikan.
“Ketika kita sudah merawat alam Bali, itu akan menjadi magnet. Pariwisata ini berkembang karena magnet ini, taksunya Nak Bali. Jadi harus kita jaga dan rawat,” ungkap Bunda Putri.
Di sisi lain I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menyampaikan, Gubernur Bali Wayan Koster sangat mendukung pengembangan pariwisata budaya Bali yang berkualitas serta bermartabat.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kebijakan yang dikeluarkan oleh Gubernur Koster untuk mendorong pengembangan pariwisata yang berkualitas serta berdampak luas kepada masyarakat Bali.
“Jangan sampai tamu ramai tapi masyarakat Bali tidak dapat apa-apa,” ungkap Rai Suryawijaya.
Disamping itu dengan pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilakukan oleh Gubernur Bali menurutnya akan berdampak positif bagi Pariwisata Bali khususnya dalam hal pemerataan pengembangan pariwisata di Bali.
Dr. I Ketut Jaman menyampaikan, pariwisata yang berkualitas adalah pariwisata yang tidak merusak lingkungan alam dan lingkungan sosial Bali, menghormati budaya serta tradisi lokal serta memiliki spend of money yang tinggi.
Terkait dengan maraknya wisatawan asing yang melakukan pelanggaran dewasa ini, Ia menyampaikan bahwa Gubernur Bali telah membentuk Satgas Gabungan untuk mengurangi pelanggaran yang dilakukan oleh wisatawan asing.
“Kalau pelanggarannya berat kita akan ambil tindakan tegas,” ungkapnya.
Bahkan menurutnya, Gubernur Koster akan tegas mendeportasi langsung jika pelanggaran yang dilakukan wisman merupakan pelanggaran berat. (yus)