DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Tahun 2023 merupakan tahun Pra-PON, sehingga KONI Bali mulai melakukan kalkulasi cabor-cabor mana saja yang potensial lolos PON dan mendulang medali di PON XXI/2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Kalkulasi tersebut dilakukan melalui Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Bali di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Jumat (3/3/2023). Rakerprov selain diikuti KONI Kabupaten dan Kota seluruh Bali, juga cabor-cabor anggota KONI Bali.
Selain persiapan Pra-PON, dibahas pula dalam Rakerprov sehari itu, antara lain keinginan tiga cabor, yakni Pengprov Federasi Hockey Indonesia (FHI) Bali, Pengprov Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Bali, dan Pengprov Hapkido Bali.
Dipimpin I Gusti Ngurah Oka Darmawan yang juga Ketua Umum KONI Bali, Rakerprov berlangsung tertib dan khidmat. Bahkan muncul beberapa usulan dari anggota cabor terkait program dan apa yang harus dilakukan KONI Bali ke depannya untuk memajukan dunia olahraga Bali.
“Di PON Papua kemarin yang mempertandingkan 35 cabor, Bali meraih posisi lima besar di Indonesia. Sedangkan PON selanjutnya jumlah cabor yang dipertandingkan lebih banyak yakni 65 cabor dengan 67 disiplin sport,” ungkap Oka Darmawan.
Menurutnya, Rakerprov ini juga membahas langkah dan strategi untuk mempertahankan raihan posisi lima yang diraih saat PON Papua. “Mempertahankan jauh lebih sulit dibandingkan merebut. Untuk itu, perlu langkah dan strategi tidak hanya KONI Bali, tapi di KONI Kabupaten/Kota juga serta partisipasi masyarakat, dan juga atensi pemerintah,” tegasnya.
Dalam rapat itu, usulan juga muncul dari salah satu anggota cabor yang menyebut masih ada anggota yang malas atau tanpa kegiatan. Dan, Oka Darmawan sendiri mengakui memang ada beberapa cabor anggota yang minim kegiatan itu.
“Saya tak mau sebut nama, tapi memang ada. Nantinya kami akan evaluasi dulu dan bagaimana tindak lanjut ke depan. Apakah dibekukan atau istilahnya itu didegradasi,” pungkasnya. (yus)