DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Pengurangan dua nomor untuk pool putri pada Pra-PON cabang olahraga (cabor) biliar, Agustus 2023 mendatang, direspon Pengprov POBSI Bali sebagai hal yang merugikan.
Sekretaris Umum Pengprov POBSI Bali, Willy Soedarno mengatakan, di dua nomor tersebut peluang Bali untuk meraih medali sangat terbuka.
Hanya saja di nomor apa pengurangan dua nomor putri tersebut secara detil dan resminya masih ditunggu kepastiannya karena terkait dengan seleksi atlet penghuni Pra-PON biliar Bali, yang rencananya digelar pada Mei 2023 mendatang.
Willy Soedarno mengatakan, pengurangan nomor tersebut sudah pasti tinggal menunggu rilis secara resmi dari pihak PB POBSI. Jika terjadi demikian maka POBSI Bali tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab itu keputusan PB POBSI dan KONI Pusat.
“Bagi Bali ini merugikan karena pengalaman pada PON XX/2021 di Papua lalu, untuk double putri hanya diikuti 4 pasangan saja dan ketika dilakukan drawing pastinya medali perunggu minimal sudah di tangan. Dan Bali sendiri juga berpeluang bisa meraih medali seperti itu di PON XXI/2024 di Aceh maupun Sumatera Utara (Sumut),” kata Willy Soedarno di Denpasar, Senin (20/2/2023).
Dirinya memprediksi jika benar, maka dua nomor yang bakal dihilangkan itu di double nomor 9 dan 10. Sedangkan untuk single putri akan tetap dipertandingkan seperti sebelum-sebelumnya. Meski demikian Willy enggan berspekulasi lebih jauh pengurangan nomor itu sendiri.
Ditanya apakah pengurangan dua nomor itu karena pengalaman sebelumnya minim peserta double di nomor 9 dan 10 itu? Ditegaskan pria yang juga mantan Wakil Ketua Umum Pengprov POBSI Bali itu, kemungkinan besar juga ada kaitan pertimbangan dengan dua provinsi tuan rumah yakni Aceh dan Sumut.
“Kalau Aceh tidak memiliki atlet biliar putri sedangkan untuk Sumut pebiliar putrinya sangat sedikit. Saya juga tidak mau berspekulasi apakah itu dasarnya karena hal tersebut,” pungkas Willy Soedarno. (yus)