KARANGASEM, PERSPECTIVESNEWS– Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Koster ingin mengembalikan produk khas Bali seperti sedia kala sehingga pengunjung terutama wisatawan bisa sekaligus mengetahui produk-produk khas Bali.
“Ini menjadi perhatian saya sejak menjadi Ketua Dekranasda Bali, ingin mengembalikan produk khas Bali seperti sedia kala. Sudah lama produk-produk kita ditenggelamkan dan ditiru oleh luar. Ini saatnya kita bangkit dan mengembalikannya seperti sedia kala,” ungkap Ny Putri Koster saat berkesempatan meninjau proyek Pelindungan Kawasan Suci Besakih, Karangasem, Kamis (16/2/2023).
Menurutnya, yang penting yang menjadi perhatiannya juga adalah produk-produk yang dijual haruslah produk khas Bali, terutama khas Karangasem.
“Di sini juga harus bisa mendukung pengerajin kita dengan menampilkan produk khas Bali,” tutur wanita yang akrab dipanggil Bunda Putri itu.
Salah satu produk khas Karangasem yang ingin ditonjolkan oleh Ny. Putri Koster adalah Bunga Kasna. Karena menurutnya Bunga Kasna sudah menjadi bagian dari ritual adat dan agama di Karangasem sehingga ia memandang perlu memperkenalkan bunga tersebut agar diketahui lebih luas lagi.
Sementara itu, tempat pertama yang dikunjungi adalah Kawasan Bencingah yang berada tepat di depan Pura Besakih. Pendamping orang nomor satu di Bali ini mengunjungi beberapa kios tempat para pedagang menjajakan barang dagangan mereka.
Ia berharap dengan penataan kios dapat menjadikan kawasan Besakih lebih tertib dan tidak mengganggu pemedek, bahkan para pemedek bisa lebih nyaman beristirahat dan berbelanja setelah melakukan persembahyangan.
Bunda Putri juga mengatakan, nanti wisatawan yang mengunjungi Besakih tidak serta merta datang dan masuk ke Pura Besakih begitu saja, namun akan diatur alur masuknya, dan tempat-tempat yang harus dikunjungi secara berurutan.
“Mereka yang datang tidak hanya melihat Pura Besakih lalu pulang, namun mereka akan diajak melihat sejarah Pura Besakih itu sendiri,” ujarnya sambil berpesan agar memperhatikan masalah penempatan sampah agar Kawasan Suci Besakih selalu bersih dan bisa membuat nyaman para pemedek dan juga wisatawan. (git)