Perspectives News

Jembatan Biluk Poh Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo Rawan Banjir

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS– Jembatan Biluk Poh Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo dinilai banyak kalangan, rawan banjir. Terlebih belakangan ini hujan deras yang sering mengguyur Kota Negara banyak kalangan was-was terjadinya banjir bandang yang melanda wilayah itu.

Warga yang bermukim di sekitar jembatan itu menyebutkan, hujan deras yang melanda wilayah itu, dua hari lalu mengakibatkan jalan di ujung barat Jembatan Biluk Poh, Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk jebol hari Selasa lalu (20/2/2023).

Adanya titik jalan yang jebol itu telah mendapat penanganan dari Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN). Dari pengecekan yang dilakukan, jalan maupun jembatan di lokasi masih aman untuk dilewati kendaraan.

“Yang ambles itu di luar badan jembatan dan masih bisa dilewati dari dua arah sebab yang ambles itu agak dipinggir,” ungkap Pejabat Pembuat komitmen (PPK) Satuan Kerja BPJN Wilayah Bali AA Yoni Sathia Puspadewi saat melakukan perbaikan jalan tersebut belum lama ini.

Menyinggung mengenai kapasitas jembatan karena pernah diterjang banjir bandang ia mengatakan, struktur jembatan maupun kondisi jembatan di Jalan Nasional itu dipastikan masih aman dilalui kendaraan. Namun ke depan jembatan yang melintang di Jalan Denpasar-Gilimanuk itu tahun 2023 ini rencananya direvitalisasi (diperbaiki).

Saat ini masih dilakukan pengeboran tanah di pinggir jembatan sebagai sampel untuk dibawa ke lababoratorium Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Bali.

Menyinggung mengenai jebolnya pinggiran jembatan di Biluk Poh, AA Yoni Sathia Dewi mengatakan sudah dilakukan perbaikan. Saat dilakukan pembongkaran di bagian pinggir jalan jebol, ditemukan beberapa kayu besar.

“Kayu-kayu besar yang telah membusuk itu diketahui sebagai pemicu pergeseran tanah sehingga membuat jalan di lokasi ambrol. Sekarang sudah aman dan anda bisa lihat sendiri,” ungkap Puspadewi sembari menunjuk ke arah pinggir jembatan.

Ditambahkan pula, kayu-kayu gelondongan yang tertimbun di tanah itu disinyalir merupakan sisa banjir bandang pada bulan Oktober 2022 silam. Kemungkinan kayu-kayu itu tertimbun saat banjir sebelumnya.

“Karena tertimbun lalu membusuk, terjadilah pergeseran tanah,” terangnya.

Saat perbaikan kata dia, beberapa kayu yang membusuk diangkat kepermukaan. Setelah dipastikan tidak ada kayu lagi, selanjutnya dilakukan cor beton pada lubang jalan tersebut.

Mengapa cor beton? Supaya lebih aman dan bisa dilalui kendaraan dari dua arah, ungkapnya.  (utu)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama