DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS– Utsawa Dharma Gita Disabilitas dalam rangka memperingati HUT Kota Denpasar ke-235, dibuka Wali Kota, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Kamis (16/2/2023) di Gedung Wanita Shanti Graha Denpasar.
Salah satu disabilitas menembangkan Pupuh Ginada dan diartikan oleh Jaya Negara sebagai penanda dibukanya Utsawa Dharma Gita antar Disabilitas di Denpasar.
Wali Kota Jaya Negara disela-sela kegiatan menyampaikan, Utsawa Dharma Gita Disabilitas sebagai salah satu bentuk dukungan Pemkot Denpasar melalui Dinas Sosial yang bersinergi dengan lembaga-lembaga peduli terhadap disabilitas.
Hal ini diharapkan dengan adanya program pemberian bimbingan fisik, mental, spiritual dan sosial dapat menjadi wadah bagi para penyandang disabilitas untuk melestarikan seni dan budaya Bali.
“Kemampuan penyandangan disabilitas dalam keterbatasan mereka mampu layaknya orang normal, seperti yang dapat kita lihat dalam kegiatan Utsawa Dharma Gita kali ini. Mereka mampu menembangkan lantunan nyanyian suci yang dapat kita nikmati,” ujar Jaya Negara.
Lebih lanjut disampaikan, selain program ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan juga sebagai salah satu bentuk dukungan pemenuhan dan perlindungan bagi disabilitas, Pemkot Denpasar dengan spirit “Vasudaiva Khutumbakam” menyama braya dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar khususnya penyandang disabilitas.
“Pemkot Denpasar terus menerus meningkatkan kesetaraan, kesempatan, dan aksebilitas bagi disabilitas dalam berekspresi sehingga tercapai kehidupan yang lebih baik. Disamping itu sebagai kepedulian dan memperkuat solidaritas dalam meletakkan dasar yang kuat bagi perlindungan dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas secara inklusi dan berkesinambungan,” ujar Jaya Negara.
Sementara Kadis Sosial Denpasar I Gusti Ayu Laksmi Saraswati menyampaikan Utsawa Dharma Gita ini sebagai bentuk hak disabilitas dalam berekspresi berkolaborasi yang harus kita berikan karena mereka juga berkontribusi dalam pembangunan,” ujarnya.
Lomba ini diikuti 22 orang dari empat kecamatan yang mengelompokkan kategori Mageguritan, Mawirama, dan Macepat dengan melibatkan para juri yang kompeten di bidangnya.
Dijelaskan, jumlah disabilitas di Kota Denpasar 1.783 orang, yang telah didukung melalui program Rumah Berdaya sebagai pelayanan mental, Pusat Layanan Disabilitas termasuk autis dan Graha Nawasena sebagai rumah harapan disabilitas. (pur/hum)