DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Tim bulutangkis Pra-PON Bali berada di Wilayah III bersama Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Banten. Ketua Umum Pengprov PBSI Bali, Wayan Winurjaya menyebut wilayah ini merupakan grup keras, karena ketiga daerah itu skuadnya bagus-bagus dan banyak pemain pelatnas.
“Persaingan untuk lolos ke PON XXI/2024 sangat keras. Karenanya kami sepakat skuad bulutangkis putra dan putri Bali ditingkatkan porsi latihannya dari lima kali seminggu menjadi 10 kali seminggu,” ucap Wayan Winurjaya ditemui seusai rapat Pengprov PBSI Bali bersama Pengkab dan Pengkot PBSI seluruh Bali, Minggu (26/2/2023).
Di dampingi Wakil Ketua Candra Kusuma dan Sekum IGB Arya Candra Palasara, Winurjaya menjelaskan, pada Pra-PON Agustus 2023 yang rencananya dihelat di Yogyakarta, baik putra maupun putra mempertandingkan nomor beregu terdiri dari tiga tunggal dan dua ganda.
Provinsi yang keluar sebagai juara dan runner up grup otomatis lolos ke PON XXI di Aceh dan Sumut untuk nomor perseorangan (tunggal dan ganda) maupun beregu. Sedangkan peringkat tiga hanya meloloskan nomor perseorangan terdiri dari dua tunggal dan satu ganda.
Dijelaskan Winurjaya, Pengprov PBSI Bali telah membentuk tim bulutangkis Pra-PON terdiri dari 14 putra dan 14 putri. Mereka nantinya akan menjalani seleksi hingga menjadi 10 pemain putra dan 10 putri.
“Kami secepatnya menyeleksi dari 28 pemain menjadi 20 pemain putra putri. Selanjutnya mereka digodok dalam pemusatan latihan dengan porsi latihan 10 kali seminggu sebelum bertolak ke Pra-PON, Agustus nanti,” ucap Winurjaya diamini Candra Kusuma dan IGB Arya Candra Palasara.
Winurjaya mengatakan, skuad bulutangkis Pra-PON Bali merupakan pebulutangkis yang berprestasi di Kejurprov Bali, Porprov Bali, Seleknas Piala Presiden, dan pebulutangkis Bali yang berlatih di klub-klub ternama di Jawa. Mereka maksimal kelahiran tahun 2003. Karena itu, lanjut Winurjaya, skuad bulutangkis Bali ke ajang Pra-PON semuanya muka baru, tidak ikut PON XXI/2021 Papua.
Selain menggodok dalam pemusatan latihan, kata Winurjaya, skuad Pra-PON Bali nantinya juga mengikuti try out seperti sirnas-sirnas yang diadakan hingga kurun waktu Agustus, maupun try in dengan mengundang pebulutangkis Pra-PON lain grup ke Bali. Selain itu, PBSI Bali juga akan mengirim mereka berlatih di klub-klub besar di Jawa.
Dengan menambah jam berlatih dari lima kali seminggu menjadi 10 kali, mengirim mereka ke sirnas-sirnas, mengundang ke Bali pebulutangkis Pra-PON daerah lain, maupun mengirim pebulutangis Pra-PON Bali berlatih di klub tersohor di Jawa, Winurjaya optimis Bali mampu bersaing di Wilayah III.
“Untuk di putri kami memiliki Kadek Dinda dimana prestasinya sampai juara Piala Presiden dan event nasional bergengsi lainnya. Astungkare Dinda bisa bersaing dengan pebulutangkis lain di Wilayah III. Nanti kami undang juga pihak ketiga untuk bisa mendukung pemikiran dan pendanaan,” pungkas Winurjaya. (zil)