Perspectives News

Sinergi Pemerintah, Asosiasi dan Pelaku Industri Fintech Dorong Kemajuan Digitalisasi UMKM

BALI, PERSPECTIVESNEWS– Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, sinergi antar pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri fintech mendorong kemajuan dalam digitalisasi, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Hal itu disampaikan Menteri Luhut saat memberikan sambutan pada acara 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) yang dibuka Kamis (10/11/2022) di Kuta, Bali.

Menurut Luhut, komitmen AFTECH dalam menggelar IFS dan BFN dengan melibatkan banyak pihak setiap tahunnya, menjadi langkah awal dalam mengembangkan ekosistem digital di Tanah Air.

“Penguatan sinergi untuk mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital tentunya merupakan arahan yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam pemulihan ekonomi nasional demi Indonesia Maju. Maka dari itu, kegiatan ini perlu diapresiasi dan didukung oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah,” kata Luhut.

Luhut pun optimistis ekonomi digital di Indonesia memiliki prospek yang sangat baik dengan perkiraan mencapai USD124 miliar sampai USD146 miliar pada 2025 karena adanya dorongan akselerasi perkembangan ekonomi digital dengan berbagai inovasi yang dilakukan.

Oleh karenanya, Luhut merasa bahwa sebanyak 74.000 desa di Indonesia juga dapat berpotensi dijangkau oleh fintech sehingga layanan keuangan digital juga semakin dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Gelaran 4th IFS yang berlangsung sampai Jumat (11/11/2022) itu, merupakan kerja bareng Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Ketua Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, menilai bahwa nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi mencapai lebih dari USD330 miliar pada 2030.

Menurut Mahendra, untuk mencapai angka tersebut, pemerintah bersama BI dan OJK terus melakukan koordinasi untuk memastikan kebijakan dan layanan kepada perusahaan untuk dapat mendukung pencapaian target tersebut.

“Hal terbaik yang sekiranya dapat dilakukan regulator adalah mempromosikan layanan inovasi digital dan mengurangi potensi risiko yang sekiranya dapat muncul. Apalagi, saat ini ekonomi digital domestik bernilai lebih dari USD70 miliar, di mana itu adalah yang tertinggi di ASEAN. Dengan demikian, Indonesia akhirnya dapat menjadi tongkat yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi regional di ASEAN,” kata Mahendra.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni P. Joewono menyampaikan, transformasi digital
perbankan terus berlanjut, ditunjukkan dengan transaksi kanal pembayaran digital perbankan yang tumbuh sebesar 26,44% (year on year).

“Perbankan dan fintech perlu berkolaborasi dan berkompetisi untuk meningkatkan kualitas layanan. Ke depan, akselerasi transaksi digital memerlukan infrastruktur yang cepat, efisien dan aman. Untuk mengoptimalkan hal tersebut, BI melangkah bersama transformasi digital bagi pemulihan ekonomi melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 guna menciptakan ekosistem pembayaran digital yang sehat. Kita percaya bahwa digitalisasi dapat mentransformasikan masa depan yang lebih baik melalui sinergi regulator dan industri untuk menghadapi tantangan sehingga bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Deputi Gubernur Doni.

Dalam kesempatan ini, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan pidato Gubernur Bali Wayan Koster yang menyambut baik penyelenggaraan kegiatan rutin dari AFTECH terkait industri fintech.

Koster memberikan contoh bahwa keberhasilan para pelaku usaha tradisional dalam melakukan ekspansi bisnis berkat adanya dukungan dari teknologi digital dan fintech.

“Adopsi teknologi digital, termasuk pemanfaatan fintech oleh para pelaku bisnis saat ini telah menjadi bagian dari ‘denyut nadi’ perekonomian di Bali. Oleh karenanya, dari kegiatan ini, kami sangat berharap dapat terjalinnya komitmen dan kesepakatan bersama antar pemangku kepentingan untuk memajukan industry fintech yang memberikan dampak bagi Indonesia serta terciptanya kemajuan inovasi keuangan digital, khususnya bagi pelaku UMKM,” ujar Koster.

Ketua Umum AFTECH Pandu Patria Sjahrir, mengatakan, 4th IFS dan BFN 2022 bertujuan untuk mendukung upaya kolaboratif dalam mencapai keseimbangan antara inovasi, pertumbuhan, serta tata kelola keuangan digital dan fintech yang baik, juga mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan pertumbuhan yang berkelanjutan.   (ari)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama