NUSA DUA, PERSPECTIVESNEWS – Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan, mewujudkan Bali Mandiri Energy dengan energi bersih, telah sejalan dengan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Hal itu disampaikan Gubernur Koster didampingi Direktur Utama (Dirut) PT. PLN, Darmawan Prasodjo saat meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Waduk Muara Nusa Dua, Badung 100 kWp, PLTS Atap 10 kWp dan PLT Hybrid 3,5 MW di Nusa Penida, Klungkung.
Peresmian dilakukan tepat pada peringatan Hari Transisi Energi/Energy Transition Day, Selasa (1/11/2022) di ITDC, Nusa Dua, Badung sekaligus sebagai langkah nyata mendukung Net Zero Emission (NZE) di 2060.
Bali Mandiri Energy tercantum dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 9 Tahun 2020 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Bali Tahun 2020 – 2050; Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih; dan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pemanfaatan PLTS Atap di Provinsi Bali.
Ia mengatakan, Bali sebagai pulau yang wilayahnya kecil, namun menjadi destinasi wisata utama dunia harus memastikan ketersediaan energi yang cukup memadai dan berkelanjutan di masa mendatang.
“Itulah sebabnya, saya minta kepada Dirut PT. PLN agar pembangkit tenaga listrik dibangun di Bali sepenuhnya, supaya Bali bisa memenuhi energi dari pembangkit yang ada di Pulau Dewata,” kata Koster.
Ditambahkan, pembangkit tenaga listrik yang dibangun tersebut harus berbahan energi baru terbarukan, minimum gas sebagai transisi energi.
Bali akan segera meninggalkan energi berbasis fosil, sehingga suplai listrik dari Paiton yang berkapasitas 340 MW kedepannya akan difungsikan menjadi reserve sharing, apabila pembangkit energi listrik di Bali sudah mampu memenuhi kebutuhan listriknya, sebut Koster.
Ia menilai, Bali membutuhkan kemandirian energi bertujuan untuk memberikan kepastian, sekaligus meyakinkan kepada wisatawan mancanegara bahwa Bali betul – betul mampu mengelola pariwisatanya dengan baik melalui ketersediaan energi yang memadai, ekosistem alam yang bersih, budaya yang kuat, serta ditambah dengan kualitas infrastruktur dan transportasi yang baik.
“Kalau hal tersebut sudah terpenuhi, Saya kira Bali akan naik kelas di mata dunia, termasuk citra pariwisata Bali ikut naik kelas,” jelas Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Energi bersih di Bali mendapatkan dukungan dari para peneliti Institut Teknologi Bandung pada tahun 2020 yang lalu dan langsung berinisiatif melakukan research tentang potensi energi baru terbarukan di Provinsi Bali dengan hasil penelitiannya sudah keluar menjadi naskah akademik serta Peta Potensi Energi Baru Terbarukan yang bersumber dari tenaga matahari, angin, air, dan gelombang.
Dirut Darmawan Prasodjo menyampaikan, saat ini pemanasan global dan permasalahan iklim lainnya telah menjadi salah satu isu utama yang akan dibahas pada acara Presidensi G20, sehingga dibutuhkan upaya antisipasi dan penanganan oleh seluruh negara – negara di dunia.
Ia menyebut, melalui kepemimpinan Gubernur Koster, Bali telah melaksanakan program yang mendukung penanganan isu pemanasan global dan permasalahan iklim yakni Bali Mandiri Energi dan Bali Energi Bersih. (zil)