JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS– Bupati I Nengah Tamba menghadiri pelepasan 349 PMI (Pekerja Migran Indonesia) Program G to G Korea yang berangkat ke Negara Korea Selatan pada 14 – 15 November 2022, di Ballroom Hotel El Royal Kelapa Gading, Jakarta, Senin (14/11/2022).
Tidak hanya menghadiri semata, Bupati Tamba yang didampingi Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat I Dewa Gde Kusuma Antara serta Kadis Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Made Gede Budhiarta memberikan motivasi secara langsung kepada ratusan PMI yang nantinya sebagian besar berkecimpung dalam industri manufaktur dan perikanan.
Bupati Tamba dalam pengarahannya menyampaikan, Kabupaten Jembrana saat ini termasuk daerah sedikit tertinggal dibandingkan wilayah lainnya di Bali. Untuk itu ke depannya, Kab. Jembrana berharap akan turut bergerak dalam mengikuti program kerja ke luar negeri.
“Di Kab. Jembrana ada 41 desa/kelurahan. Seandainya saja kami bisa memberangkatkan 20 orang untuk bekerja ke luar negeri, dan mereka mampu mengirim uang Rp 10 juta ke desa tiap bulannya, maka akan ada Rp 200 juta uang yang terkirim ke desa dan itu akan menggerakkan ekonomi desa tersebut,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga telah menyiapkan anggaran untuk pelatihan bagi PMI. Di tahun 2022 sendiri sebesar Rp 1,4 milyar berupa 14 paket diklat dan 50 orang uji kompetensi dan di tahun 2023 anggaran lebih besar yakni Rp 1,8 milyar untuk 11 paket diklat dan 220 orang uji kompetensi.
“Disamping anggaran yang sudah disiapkan, saya juga berkomitmen untuk memprioritaskan warga dari KK kurang mampu untuk menjadi PMI. Jadi kita akan data dulu dari anak-anak tamatan SMA dari keluarga kurang mampu, kemudian kita didik dan beri pelatihan dan selanjutnya kita berangkatkan, sehingga sedikit demi sedikit angka kemiskinan di Jembrana bisa diturunkan,” ujarnya.
Terakhir, pihaknya menekankan untuk merubah jalan hidup tidak segampang membalikkan telapak tangan. Rekan-rekan semua telah memilih menjadi PMI dengan misi yang besar yakni untuk mengangkat derajat keluarga.
“Sekali lagi, jaga diri dengan baik, bekerjalah tekun, harus disiplin di negara orang, dan yang terpenting adalah tidak melupakan negara Tanah Air Indonesia,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyampaikan, keberangkatan PMI kali ini menjadi keberangkatan yang kesekian kalinya. Dapat dirinci keberangkat pada batch 92-92 kali ini untuk sektor manufaktur sebanyak 264 orang dan perikanan sebanyak 85 orang jadi total keseluruhan sebanyak 349 PMI.
“Sehingga bila dihitung sejak tanggal 9 Desember 2021 hingga 14 November 2022, total PMI yang diberangkatkan ke Korea Selatan dalam program G-to-G sebanyak 10.823 PMI. Khusus untuk Kabupaten Jembrana sendiri tahun 2022 sampai dengan bulan Oktober sebanyak 530 orang,” ucapnya.
Benny menambahkan, PMI saat akan bekerja ke luar negeri, layak dilepas oleh orang-orang penting di negara ini. Karena PMI adalah pahlawan devisa, yang layak diberikan perlakuan terhomat negara.
“Kita ingin pelepasan PMI ke luar negeri dilakukan layaknya negara melepas kontingen olimpiade. Bedanya, kontingen olimpiade diutus oleh negara untuk bertarung dalam event kompetisi olahraga, sedangkan para PMI diutus negara untuk bertarung dalam kompetisi global merebut peluang kerja di luar negeri, bertarung dengan negara-negara lain. Disamping itu optimalisasi perlindungan bagi PMI dengan memangkas berbagai masalah sejak tahap awal perekrutan melalui skema Government to Government (G to G), serta menjamin keamanan PMI dengan melakukan pemberantasan sindikat penempatan ilegal PMI di negara tujuan migran,” ungkapnya.
Terlepas dari itu semua, pihaknya mengapresiasi komitmen pemerintah kabupaten Jembrana terhadap perlindungan PMI baik itu sebelum berangkat, saat berkerja maupun setelah bekerja.
“Ini menjadi yang pertama di Indonesia, pemerintah daerah bersama jajaran pemerintahan kecamatan sampai yang paling bawah yakni di desa berkomitmen bersama untuk bagaimana memberikan perlindungan terhadap PMI. Ini tentu sangat luar biasa sekali, apalagi tadi sudah kita dengar bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba juga telah menyiapkan anggaran yang besar untuk pelatihan bagi para PMI, tentu ini menjadi bukti bahwa pemerintah daerah betul-betul ada dan mendorong makin banyak lagi yang berminat menjadi PMI” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemerintah mengirimkan 349 PMI dengan skema G to G ke Korea Selatan yang sebagian besar berkecimpung pada sektor manufaktur dan perikanan. Selain dibekali skill yang mumpuni, PMI juga dibekali dengan surat credential yang akan diberikan kepada tempat kerja masing-masing guna memberikan keyakinan yang memadai bagi pemberi kerja terkait kualitas PMI.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Staf Khusus Menpan RB RI Wanto Sugito, Komisaris PT. PLN Eko Sulistyo, secara daring Kepala BP3MI Provinsi se-Indonesia serta seluruh PMI yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. (ari/hum/utu)