Denpasar,
PERSPECTIVESNEWS- Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perekonomian
Bali di tahun 2020 mengalami ujian sangat berat. Pandemi ini juga menyebabkan
adanya perubahan dalam aspek kehidupan termasuk dalam bekerja.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengajak semua
komponen membangun sinergi untuk bangkit dari keterpurukan. Hal itu disampaikannya
saat didampingi Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 8 Bali Nusa
Tenggara Elyanus Pongsoda dalam acara Silaturahmi Idul Fitri 1441 H secara
virtual di Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali dan OJK Regional 8 Bali dan Nusa
Tenggara, Selasa (26/5/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Trisno mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441
Hijriyah Mohon Maaf Lahir dan Batin. “Tahun 2020 ini merupakan tahun yang
sangat spesial buat kita semua, tidak hanya kita yang ada di Bali, tetapi juga
di Indonesia dan di seluruh dunia,” ungkap Trisno.
Ditambahkan, tahun ini kita diuji dengan adanya pandemi COVID-19 yang telah
menginfeksi lebih dari 5,5 juta kasus serta memakan korban lebih dari 340 ribu
di seluruh dunia. Kondisi tersebut memaksa kita untuk beradaptasi serta
melakukan penyesuaian akan kehidupan sehari-hari baik dalam bekerja, beribadah
maupun bersilaturahmi.
Sebagaimana diketahui bersama, pandemi ini berdampak terhadap menurunnya jumlah
wisatawan yang merupakan tulang punggung perekonomian Bali.
Kondisi ini menyebabkan perekonomian Bali di tahun 2020 mengalami ujian yang
sangat berat. Pada Triwulan I – 2020, perekonomian Bali mengalami kontraksi
mencapai -1,14% (yoy) dari triwulan IV tahun 2019 yang mampu tumbuh 5,51%
(yoy).
“Sudah lebih dari dua bulan kita dihadapkan dengan kondisi sosial distance,
memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer serta yang paling
berbeda adalah work from home. Semua dihadapkan kepada situasi larangan untuk
berkumpul serta kegiatan yang mengundang keramaian. Hal ini tentu membuat kita
harus berfikir lebih kreatif untuk dapat bekerja secara efektif dan produktif
dengan media yang ada,” ujar Trisno lagi.
Selanjutnya, memasuki bulan Ramadhan dihadapkan penyesuaian cara beribadah dari
yang biasa dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Saat tradisi lebaran yang identik dengan adanya aktivitas seperti pulang
kampung, kumpul keluarga besar, open house serta kegiatan silaturahmi lainnya,
maka di tahun ini harus dilaksanakan dengan metode yang berbeda. Namun
demikian, perubahan cara tersebut semoga tidak mengurangi nilai dari
silaturahmi itu sendiri.
“Dalam agama Islam dan saya yakin begitu juga dengan agama lainnya,
silaturahmi memiliki banyak sekali manfaat seperti memperpanjang umur,
melapangkan rezeki, menjaga kerukunan dan keharmonisan serta semakin
mendekatkan diri kepada Tuhan YME,” ucapnya.
“Saat ini Provinsi Bali sangat membutuhkan sinergi dari seluruh instansi untuk
dapat bangkit di tengah kondisi yang penuh dengan ketidakpastian. “Semoga
kita secara bersama-sama dapat memberikan sumbangsih untuk perekonomian Bali
yang lebih baik ke depannya,” demikian Trisno. (ari)